Dalam lelah aku berserah, dan Dia selalu menunjukkan arah.
Dalam ragu hatiku membiru, namun Dia kembali menuntun langkahku.
Aku terdiam dan memendam.
Aku menatap tiada henti, mendengar tiada pasti.
Kini Dia menghadapkanku pada pilihan dan arah.
Hingga nuansa warna mengantarkanku pada sebuah rasa.
Rasa yang memenuhi suasana jiwa.
Terlalu banyak, hingga rasa itu pun harus tertumpah.
Menetes di antara puing puing rapuhnya hati.
Terlalu lemah untuk menyerah.
Terlalu berani untuk melakukan semua yang menjadi keinginan hati.
Hanya untuk sebuah misi dan ambisi.
Mencari apa yang tak ada di sini, menunggu yang tak pernah kembali.
Di manakah dekapan hangat dari jiwa-jiwa yang bersahabat?
Aku tak tahan lagi.
23 Januari 2011