Langit Malam (Impian dan Kenangan)

Ada suatu masa, ketika mendengarkan lagu yang ingatkanku padamu.
Ada suatu kata, ketika yang kupanggil hanya namamu.

Bagaimana bila telah lelah aku mencarimu?
Bagaimana jika suatu hari nanti aku menjadi tua dan pelupa?

Semoga aku tak pernah lupakan suatu masa, di mana waktu masih menjadi milik kita.

Lihatlah warna langitku ketika malammu tiba.
Bahkan aku tak pernah mendengar alam sampaikan kabar tentangmu lagi.
Aku lemah dan membiarkanmu menjadi sebuah misteri hidup.
Segala tentangmu yang tak pernah lekang oleh waktu yang terus berlalu.

Meskipun mencarimu aku tak mampu.
Meskipun kenanganmu telah banyak membunuh waktuku.
Ketika aku tersadar dan segala tentangmu telah menjadi sirna.
Terhempas dalam derasnya air yang terjatuh dari kedua mata.

Inilah yang membuatmu tetap hidup.
Setiap tahun aku selalu menyalakan lilin keabadian yang membuat mereka bertanya.

Kenapa bintang? Ya karena bintang berada di langit.

Kenapa langit? Ya karena di sanalah letaknya impian.

Terucap lirih melalui makna yang tersimpan.
Untuk seseorang yang telah lama menghilang.

Untuk sebuah kisah yang telah terpisahkan oleh alam yang berbeda.

 

24 Juni 2010

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *